Ramadhan 1445 H- 2024 M

Alhamdulillah ya Allah, Ramadhan kali ini kami lalui bersama di Benua Australia.
Dengan segala lika liku dan aktivitasnya.

Banyak cerita dibalik layar yang subhanallah semakin mendewasakan kami sekeluarga.

Dan berikut adalah beberapa dokumentasi yang bisa kami angkat ke depan layar kaca.

Oya ini kali pertama untuk Uda Aqsha dan Rasyid (dan juga Angel), untuk berpuasa di Luar negeri. Kami berpuasa di musim gugur. Jadi cuaca sudah mulai dingin. Jadwal puasanya pun lumayan lebih lama dibnandingkan dengan di Indonesia.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah Ramadhan kita dan kita menjadi hambaNya yang bertaqwa. dan semoga kita Allah perjumpakan kembali dengan Ramadhan tahun berikutnya. Aamiin YRA

9 tahun pernikahan

Hmm.. alhamdulillah

27 Maret 2015 ikatan ini dimulai.
Dan senantiasa berdoa agar simpul nya tetap kuat taut bertaut hingga menua bersama dan berkumpul di syurga Aamiin YRA.

Hari-hari ini, bagi saya pribadi adalah fase-fase berjuang keras dalam hal study s3. Semoga Allah ampuni segala dosa dan redhoi segala langkah.

bulan ini juga berkesempatan untuk ikut workshop parenting bersama Ayah Irwan dan Ustdz Bendri. Masih banyak hal yang mesti dibenahi. Saking banyaknya, entah mau mulai dari mana.
Namun yang jelas dan terang, mulailah dari taubat dan mendekatkan diri kepada Allah semata.

Insya Allah.

Semoga hari-hari ke depan kita penuhi dengan istigfar dan usaha kebaikan. Bismillah

Daan…
Selamat Milad, AoM. Semoga usianya penuh berkah ya my love.

Aqsha Ku, 8 Tahun Sudah

Alhamdulillah, sudah 8 tahun usia anak bujangku yang pertama. Sosok cerdas, lincah, penuh tanggung jawab dan full of energi.

Maaf ya Nak, for everything. Dan terimakasih untuk segala perjuangan, pengertian dan kasih sayang yang Uda tunjukkan pada kami semua. You are my hero and I am proud of you.
I learn many things from you. You are always try your best on everything. You also can see the world wisely, bahkan I feel that you are wiser than me. Keep strong and keep healthy ya myboy. And always stand on the “right” side, on the same boat with justice and humanity.

Semoga jadi anak yang soleh ya sayang.

Thank you for Ummy, and all of our big family for raising Aqsha Well.

And also big love for Rasyid, the comel one. Semoga Allah menyayangi kita semua aamiin YRA.

17 feb 2016 – 17 feb 2024 and many years more…

Melbourne.

The 5th Month of our Oz Adventures: A Second year resolution

Time flies so fast. Alhamdulillah, five months have passed since my family arrived in Australia on September 14, 2023. For me, it marks one year since my initial arrival on February 14, 2023.

The journey has been incredible. Despite my ongoing research, I must push myself to meet my targets, which is the most challenging aspect of my journey.

This month, I’ve had the opportunity to meet many people since joining KPPSLN Melbourne. Alhamdulillah, it has been a wonderful experience.

I’ve come to realize that life becomes more vibrant when I engage with a variety of people. Hopefully, this will help me manage my social life better. In this second year, I aspire to manage my time more wisely and avoid missing deadlines. I’ll also strive to maintain a strong Islamic presence in my family and plan to attend Kajian Westall, insha Allah. Additionally, I aim to join a sports community here in Melbourne and restart my healthy diet and exercise regimen. Insha Allah.

Rasyidku, 5 Tahun sudah

Alhamdulillah 29 Januari 2024 ini ia genap berusia 5 tahun. Anak bujang kami nan kedua.

Tidak terasa ia sudah besar dan sehari setelah hari miladnya ini, ia akan memulai fullday school. Kelas 0 di SD Negeri Noble Park, Melbourne Australia.

Beberapa hari menjelang hari sekolah ini, kami di rumah sudah membiasakan cerita tentang sekolah dan sekolah dan sekolah kepadanya. Seisi rumah kooperatif untuk mempersiapkan sang pangeran mungil memulai hari-hari sekolahnya.

Sebagai seorang Abimen yang overthinking, pikiran galau berkecamuk dikepalaku. Yaah.. inilah minusku, sifat yang overthinking. Bukan, bukan tidak yakin akan kuasa Allah SWT. AKu yakin dan sangat yakin dengan itu. Tapi sebelum semua berlalu, aku memikirkannya dengan bersangatan. Walau kadang yang tampak di luar adalah easy easy easy ala manusia matematika.
Aku berpikir, bagaimana jika nanti Rasyid tidak bisa berinteraksi dengan anak-anak lain ataupun gurunya karena ia belum bisa berbahasa Inggris. Bagaimana caranya hidup di kelas dari jam 9 pagi sampai dengan jam 15.30 sore tanpa ada orang yang ia bisa ajak bicara bahasa Indonesia. Bagaimana jika ia nanti mau BAK ataupun BAB. Bagaimana jika ia mau minum sedangkan ia susah membuka botol minumnya. Bagaimana jika ia bosan dan mengantuk. Bagaimana jika ia sakit perut. Bagaimana jika ia digigit semut… Dan bagaimana bagaimana lainnya.

Ah ronallll, please deh.


Angelpun sering mengingatkan ku bahwa Allah itu sesuai dengan persangkaan hambaNya. Maka pikirkan saja lah yang baik-baik.
Itu selalu petuah Angel sang Ibu Negara kepadaku.

Ya… I am absolutely beriman dengan hal tersebut.
Tapi lagi lagi, pikiran logis, realistis, matematisku selalu berkata bahwa petanyaan-pertanyaan bagaimana di atas adalah sesuatu yang wajar dan logis. Toh itu semua hanya ada di pikiranku. Yang dengan begitu aku senantiasa menadah tangan menundukkan Qalbu, memohon perlindungan sang Maha Melindungi untuk putra kecilku nan sudah mulai sekolah itu.


Alhamdulillah, proses sekolah Rasyid berjalan mulus, nyaris tanpa drama. Ya awal sekolah yang Nirdrama.
Tanpa penolakan, tanpa energi yang besar untuk menjelaskan dan membujuk rayunya untuk sekolah. CUkup dengan berkata, “Masya Allah anak abi udah besar, udah mulai sekolah, semangat ya Nak…”
Dan iapun senang dan bersekolah dengan gembira.
Nampak wajah puas dan bangganya telah memakai seragam dan bangun serta bersiap serta berangkat sekolah layaknya sang Uda.

Laksana derajatnya sudah naik, dari adek-adek ingusan ke level abang-abang berseragam. Masya Allah Tabarakallah.
___

dan ternyata memang selalu saja ada jalan dan kemudahan.
Alhamdulillah, Angel punya kenalan wali murid yang sekelas dengan Rasyid, orang Indonesia yang telah menjadi warga sini, anaknya sudah banyak yang pernah bersekolah di SD tersebut. wali murid nan senior lah hitungannhya. Nah satu anaknya mulai kelas prep satu kelas dengan Rasyid. Ibuk ini juga ramah dan pengayom. Sehingga Angel punya teman terkait sekolah anak dan bertanya ini dan itu.

Dan Alhamdulillah lagi, Rasyid punyab guru-guru yang sangat antusias dan ramah (semua guru disni seperti ini kayanya). Menurut cerita ANgel, ia sangat klop dengan guru Rasyid yang ini. Setiap ketemu Rasyid saat masa orientasi sampai masa awal sekolah ini, guru tersebut selalu menyapa Rasyid dengan antusias dan dengan raut wajah dan mata berbinar-binar laksana melihat oppa oppa korea (mungil).
Dan Alhamdulillah lagi salah satu guru Rasyid (Kelas ini punya 2 guru) merupakan guru keturunan China Malaysia, yang artinya bisa juga berbahasa Malaysia. Sehingga Rasyid bisa saja berbicara bahasa Indonesia dengannya.
Lagi lagi, sesungguhnya dalam setiap kesulitan ada kemudahan.
Dan rencana Allah itu begitu Indah dan terbaik yang telah disiapkanNya untuk kita.

Tinggal kita berusaha maksimal dan mendekatkan diri kepadanya.


Intermezo

_lancar amat ngetiknya bro, coba klo ngetik terkait research kaya gini kecepatannya, kan mantap tu_

Hehe, alhamdulillah satu fase sudah selesai tadi pagi. Dokumen etik telah diserahkan ke Kepala Sekolah School of Education untuk ditandatangani.

Jika sudah beliau ttd, bisa disubmit segera ke Komite Etik fakultas.
Dan fase berikutnya pun dimulai. semoga tak banyak revisi, dan semoga ada keajaiban, langsung ACC. AAMIIN YRA.

Springvale Library

7 Februari 2024

5 jam 14 menit ba’da submit dokumen etik ke kepala Sekolah Education, Deakin University

The 4th month of our Oz Adventures: Buat ia terpesona dengan Rabbnya

Alhamdulillah telah selesai petualangan bulan keempat kami sekeluarga di belahan selatan bumi Allah ini.

Aku semakin tak kuasa membayangkan bagaimana nanti jika kembali ke hiruk pikukknya kehidupan di kota Padang.

Why???
ya karena disini kehidupan yang kujalani terlihat sangatlah seimbang dan penuh dengan keteraturan. Ini bukan tentang orang lain ataupun membandingkan kondisi negara serta masyarakatnya. Tidak… tentulah tidak. Saya sangat bersykur dengan pekerjaan saya sebagai dosen di tempat saya tercatat sebagai ASN.

Tapi ini tentang hari-hari ku dahulu dan hari-hari ku sekarang.

Dahulu, pagi-pagi sekali sudah berangkat dengan segala keriwehan antar anak, antar istri, macet dan kuliah pagi. Deadline tugas admin ini, itu, rapat nan tiada mengenal waktu. Segala deadline yang datang entah kapan dan selesai entah kapan. Sering sangat sampai di rumah itu senja hari dan bahkan mesti sholat maghrib dulu di kampus baru pulang. Pernah satu kalender hitam semua, tanpa ada tanggal merahnya.

Dibanding saat ini, hidup dengan lapang dan tenang (namanya juga off tugas dari tempat kerja). Hanya fokus pada riset (yang tentu saja puyeng nya juga minta ampun). Hari-hari diawali dengan menyaksikan posisi bocil2 yang tergantung dengan suasana cuaca. saat dingin, mereka akan melakok-lakok satu sama lain. Saat panas, mereka akan berjarak ujung ke ujung. Lalu diteruskan dengan usaha pembangunan mereka untuk sholat subuh. lalu sepanjang hari akan bertabur kehebohan dan keriuhan mereka. Dan ketika ke kampuspun, sangatlah rindu dan ingin segara pulang dan bergelut-gelut dengan mereka kembali.

Alhamdulillah, Allah beri kesempatan untuk menjadi abi yang hadir seutuhnya bagi mereka. Semoga ini adalah benih kebaikan yang kami tanam untuk perkembangan mereka hingga dewasa kelak. Ammiin.

Semoga bisa mengaturnya juga nanti ketika sudah kembali bekerja di Padang.

Ya.. bahkan, kalau AKu jadi Menteri Pendidikan nanti aku akan meniadakan agenda kerja dihari libur. dan tidak ada agenda pekerjaan di malam hari. Akan ada Aturan menteri tentang pelarangan dan sanksi bagi pimpinan yang melanggar atau mengganggu hari libur dan jam malam para dosen, tendik, guru dan karyawan terkait. Bisa nggak ya…

Kita lihat saja nanti. 😀

_____________________
Lika-liku menyuruh anak bujang sholat sangatlah nano-nano. Ada kalanya mereka sholat tanpa disuruh dan keduanya lengkap bacaannya. ada waktu mereka bersemangat berjamaah. Ada kalanya mereka berebutan untuk mengumandangkan iqomah. Namun, Ada kalanya harus bersitegang dulu untuk menyuruhnya sholat. Ada kalanya, si kecil sholat secepat kilat. Ada kalanya berwudhu menjadi momok saat musim dingin.

ya nano, nano.

namun ada hikmah yang mengingatkan ku. Bahwa semua itu adalah cerminan dari kedekatan kita orang tuanya dengan Allah SWT.

Maka dari itu saya sebagai orang tua harus introspeksi diri dan memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat-sholat saya. Insya Allah.
___________________

dan lagi, ternyata usia 0-6 tahun itu kita diutamakan untuk menanamkan aqidahnya terlebih dahulu. menumbuhkan keimanan mereka dan kecintaannya pada Allah SWT. Usia yang menjadi moment untuk mengukuhkan tentang tauhid kepada mereka. sehingga diusia 7 tahun nanti ia siap untuk disuruh dengan tegas dan disiplin untuk sholat.

Nah, kata sahabat IG, pada usia ini buatlah mereka terpesona dengan Rabbnya melalui alam semesta dan lingkungan yang ada disekitarnya.

Insya Allah belum terlambat.

Mari di bulan kelima ini kita fokus dengan tema membuat Rasyid dan Aqsha terpesona dengan rabbnya.
Bismillah.

The 3rd month of our OZ adventures: Qtime and penguatan untuk menjadi agen pemudah urusan orang lain

Alhamdulillah, 14 Desember yang lalu menandakan purnanya bulan ketiga kami sekeluarga di Melbourne Australia.

Syukur nan tiada henti.
Segala lika-liku yang dilalui semoga bernilai ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Orang-orang seperti kami, yang walau sudah di negeri bule, tetap saja butuh effort lebih jika harus berkomunikasi dengan orang sini, terlebih lagi aksen english yang mereka pakai juga Masya Allah. 😀

Tak jarang kami mesti “uu aa uu aa”, dan tertawa bersama berempat ketika sudah selesai menjalani komunikasi tersebut.

Anak sulungku yang ganteng dan soleh. Ia mungkin tidak mewarisi sisi pemalu berkomunikasi yang abinya miliki. Sehingga tak jarang ia duluan antusias menyapa temannya dari jauh saat tak sengaja terlihat di pagi hari berangkat sekolah. Ia juga tak segan melambaikan tangan dan berteriak di lorong-lorong rak Coles menyapa temannya yang ia temui. Walau aku tahu ada hambatan bahasa di antara mereka. Ia juga tak malu menyapa gurunya dari balik pagar sekolah saat ia lihat sang guru sedang memarkir mobil di seberang pagar. Ia pun selalu bersorak mengucap good morning pada bapak penjaga zebra cross di depan sekolahnya. (dan aku tahu, level bahasa inggrisnya masih pada rentang uu aa uu aa).


Jangan tanya aku……
Aku senantiasa mencoba memilih untuk tak banyak berinteraksi dengan orang lain. Selain bahasa Inggrisku yang pas-pas an, aku juga tak tahu harus berbincang apa dengan mereka :D. Bahkan sedapat mungkin aku berharap tak berpapasan dengan mereka di jalanan. Yaa.. itu lah seorang ronal rifandi yang introvert. Namun anehnya, semua orang seolah menolak jika aku melabeli diriku dengan istilah itu. Mulai dari adik-adik TU di jurusan sampai Guru besar di departemen tempatku bekerja menyampaikan Objection nya. Termasuk juga kolega dari institusi lain yang aku pernah berinteraksi disana. Mereka menolak bahwa aku seorang introvert. antah lah….

alhamdulillah, pertolongan Allah ada pada waktu yang tepat dan sudah diaturNya sedemikian rupa. Tinggal kita sebagai hamba harusnya malu dengajn sedikitnya ibadah dan banyaknya kelalaian. Ampuni kami ya Rabb. Izinkan kami untuk memperbaiki diri dan terus mendekat kepadaMu.

Beberapa kisah untuk diingat, misalnya cerita kami mencari tempat untuk cek kesehatan rohani. Tiba-tiba saja Allah beri jalan sehingga kami dapat melakukannya secara online dan resmi. Dahulu rasanya tidak ada gambaran bahwa tes ini bisa dilakukan online. Kemudian untuk surat keterangan jasmani, setelah menelpon sana-sini dan salah terus dan tak ngerti apa yang diomongkan resepsionisnya, kami dapat bantuan dari orang baik yang memperkenalkan kami dengan Dokter indonesia yang buka praktek disini. Alhamdulillah dapat relasi baru dan pengurusan surat berjalan dengan lancar.
Kami juga dapat titik terang tentang proses penyembuhan cedera lutut Angel, insya Allah senin depan kami akan konsul kembali. Sekali lagi, terimakasih banyak orang-orang baik. Maka aku ingin cam kan pada diriku, istriku dan anak cucuku, pesan yang selalu ditanamkan oleh orang tua kami: ” Jangan mempersulit hidup orang lain, senantiasa berusahalah membantu memudahkan urusan mereka”

ya… semampu kita, semaksimal yang kita bisa, jadi lah orang yang melapangkan hidup orang lain. jika tak bisa, maka minimal jangan menjadi orang yang mempersulitnya.
Insya Allah.

Kisah lain datang sebagaimana telah ku tuliskan disini: https://ajoronal.blogspot.com/2023/12/uda-aqshas-improvement.html tentang improvement dari anak bujang sulungku.
_____
oya ada pelajaran berharga yang aku sebagai orang tua diingatkan oleh anak sulungku.
Suatu saat pada bulan ini, kami terlambat berangkat ke sekolah:
Abimen: Ayo Aqsha, cepat jalannya, kita udah terlambat nih. Gimana lagi ni? (aku bergegas dengan terburu-buru dan memasang wajah khawatir)
Uda Aqsha: Ya bi, gimana lagi Bi. Namanya juga hidup bi (dengan wajah penuh ketabahan)

masya Allah.

terimakasih nak.
Bukankah memang kami tidak ada berniat untuk terlambat. Aku dan Angel senantiasa berusaha untuk mempersiapkan segalanya dengan waktu yang cepat.

Belum lagi durasi tidur yang konsisten berkurang sebab, Jadwal maghrib setengah sembilan malam, isya jam setengah 11 an kurang, dan seringnya tidur lebih larut dari itu. Sedangkan subuh lebih awal lagi dari biasanya. Seperti terpantau di bawah ini.

Tapi, nama nya juga hidup. Tidak bisa kita mengatur semau kita. Jadi caranya adalah mendekat dan memohon kepada Sang Maha Pengatur segalanya dan tawakkallah dengan segala rencana terbaik dari Allah SWT.

—————
Dan tak kalah uniqnya adalah Rasyidku yang makin pintar dan soleh.
Ia makin gemoy dan lucu. Pertanyaan-pertanyaan nya yang banyak dan uniq tentang banyak hal, yang sering membuat kami orang tuanya memikirkan bagaimana menjawabnya dengan baik dan benar.

Ia pun mulai menunjukkan bakat turunan dari Abi sebagai mesin pemakan segala. Hampir semua jenis masakan ummy lalu saja olehnya. alhamdulillah.

Dan subhanallahnya, Ia sudah mau tidur memelukku tanpa harus ke ummynya. Ya diantara kami, Rasyid adalah yang paling sensistif dan ‘jual mahal’. Ia adalah Ultimate Ummy lover. Aju kadang meraih posisi paling akhir bahkan dibelakang si Tom dan Si Ayana dalam list kesayangan Rasyid.
Tapi alhamdulillah akhir-akhir ini, aku menjadi orang yang dicari ketika bangun tidur, orang yang ditunggu untuk tidur bersamanya dan menjadi tempat bakaluak dipangku ketika dingin.

sungguh kenikmatan yang luar biasa bisa naik level dalam list kesayangan Rasyid 😀

——
dan overall,
Semua kesyukuran ini begitu sempurna bersamamu mydearest AoM.
Semoga sehat dan penuh berkah selalu.

Semangat pengurusan Tubelnya ya.
dan juga selamat dapat PK online akhirnya. alhamdulillah.
Kami (terutama aku) mulai belajar untuk memusingkan sesuatu pada waktunya. Ya seperti jadwal PK ini. Sebelum ini kami tak tahu akan bagaimana, apakah akan ada PK online atau tidak. Namun pada saatnya tiba, Allah berikan jalan terbaik yang penuh dengan kejutan istimewa.

Alhamdulillah.

dan tak terasa, beberapa hari lagi tahun berganti. Siap untuk menjadi lebih baik di 2024 insya Allah

The 2nd month in our OZ adventures: Bonding and ready to fly high

Beberapa notable moment di bulan kedua ini bisa dibaca di lapak sebelah :): http://ajoronal.blogspot.com/2023/11/notable-moments-syukur-alhamdulillah.html

dan dipenghujung bulan kedua ini Abi bersitungkin dengan pemenuhan deadline submit untuk proposal Confirmation of Candidature alias penentuan apakah Abi bisa diterima sebagai kandidat untuk masuk ketahap riset PhD.

Sudah berusaha untuk tidak menjadi deadlineders. Tapi tidak semudah itu merubahnya. Bahkan sudah berusaha memaksa diri untuk mengerjakan lebih awal, namun tetap saja progressnya lambat dan semua dikebut kencang di hari-hari terakhir. Sampai tidak tidur dan oyong.

Proses yang wow sesuatu sekali.
Alhamdulillah ada Angel yang selalu menemani dan menyemangati dan memberikan saran ide dan masukan terkait proposal.
Alhamdulillah bisa satu bidang pengabdian dengan Angel, jadi punya orang yang literally mengerti dan paham serta merasakan kondisi dan keadaan yang sedang dialami. Semoga your PhD journey lebih baik dan lancar ya my dearest AoM.
Alhamdulillah juga punya support sistem yang luar biasa.
Punya teman yang ketika ditanyai hal teknis ini dan itu memberikan respon yang tak tanggung-tanggung. Memberi file-file contoh tanpa ditaha-tahan hanya dengan satu pesan, “jangan disebarkan ya, karena itu hal pribadi saya dan belum publish” Masya Allah hanya trust dan kebersihan hati mereka yang bisa membuat demikian.

Punya sosok guru dan teladan yang humble dan “selalu ada”. Diri ini jadi malu saat ingat gimana perangai ketika kuliah dulu dengan beliau. semoga beliau sehat selalu dan penuh berkah. Yaa… saat di hari-hari deadline, mentok tidak tahu mesti diapakan, berbekal chat WA dan 2 kali miscall, beliau telpon balik. ya hari itu hari ahad, dan di jam makan siang sepertinya. Beliau menelpon (di antara denting sendok dan garpu) dan menjelaskan ini dan itu, memberikan penerangan tentang metode ini dan itu. Dan kemudian menyertakan kiriman file pdf ini dan itu. Masya Allah.
Belum lagi sosok teladan lainnya, yang di wa tentang kemungkinan matkul yang akan diteliti, beliau merespon dengan ” Boleh dong”

Dan juga senior seperjuangan, yang selalu vibes nya positif dan supportif. Tanpa nada iri dengki ataupun aura persaingan. semoga Allah mudahkan segala urusan dan sehat selalu dan makin beriman dan bertaqwa pada Allah ta’ala

Hmm…..
alhamdulillah wa syukurillah.
Anak-anak juga sehat dan makin beradaptasi dengan lingkungan. Uda dan adek juga menunjukkan progress yang baik. I am proud of them.

The first month of our Oz adventures.

Telah sebulan kurang lebih kami sekeluarga di Melbourne australia.

Jangan tanya lika-liku hingga kami sampai disini.

Mengingatnya saja membuat hati gemuruh dan berdegup kencang. Bukan karena amarah dan larutnya nestapa. Tapi karena tak kuasa menampung penuhnya rasa syukur. Tak mampu membendung luapan air mata bahagia dan tak kuat menutup malu akan masih banyaknya kelalaian saat begitu besar dan nyata Kuasa Allah SWT yang tak terbantahkan.

Keajaiban demi keajaiban, ya… Logika 1+1 sama dengan 2 tak lagi cukup untuk menjelaskannya.

Hanya mereka yang merasakan atau pernah mengalami getaran yang sama yang akan dengan mudah memahami ini. Memahami bahwa manusia lemah ini bukanlah apa-apa. Amal nan sedikit, usaha yang kadang patah tumbuh, tidaklah cukup, tak lah sepadan.

Keikhlasan doa dan cinta serta amal sholeh orang-orang terkasih nan saling taut bertaut, menjadi generator pendorong turunnya berkah dan keredhoan Allah ta’ala.

Bagiku pribadi, Perjalanan panjang ini serta nikmat berkumpul kembali dengan keluarga tersayang memberi pengingat untuk semakin meningkatkan ibadah dan husnudzhon kepada Allah. Semakin semangat dalam menjalankan amanah study ini. Dan yang terpenting adalah berusaha untuk mempermudah urusan orang lain dan senantiasa berusaha membantu sesama.

Yaa…. Permudah dan bantulah orang lain. Banyaknya uluran tangan dan pintu bantuan dari orang-orang baik yang tak diduga-duga yang saya dapatkan insya Allah akan saya bayar dengan melalukan hal yang sama dan kalau bisa lebih dari itu untuk orang-orang lainnya. Untuk para pejuang kehidupan.

Melbourne.

17 October 2023

Di lobby kedatangan bandara Tullamarine, menanti dosen idola yang akan memdarat dari Indonesia.

Our first official visit for Uda Aqsha’s School in Melbourne

Salah satu syarat untuk mendapatkan visa keluarga untuk stay di Australia selama menemani kita study adalah ketika kita membawa anak usia sekolah minimal primary school, maka kita harus sudah mendaftarkan mereka untuk masuk sekolah dan mendapatkan persetujuan dari sekolah yang dituju Aturan persisnya mungkin berbeda untuk setiap State di Australia. Namun untuk di Melbourne, anak tersebut harus sudah di daftarkan ke sekolah.
Alhamdulillah untuk ini saya dibantu prosesnya oleh agen pendidikan saya yaitu Edlink Connext Padang (bu Diana dan tim). Walaupun baru mendapatkan konfirmasi eligible melalui email saja.

Saya juga deg deg an, karena setelah sampai di Melbourne, saya email pihak sekolah tidak ada balasan. Ternyata memang mereka sedang dalam masa libur sekolah.
Disini ternyata saat libur sekolah memang semua aktifitas di sekolah termasuk guru dan layanan sekolah juga libur.

Saat sekolah sudah mulai kembali, kami sekeluarga beranikan diri saja untuk datang langsung ke sekolah. Untuk saya yang overthinking person, ini sangat menyita energi. Tapi alhamdulillah, pihak sekolah sangat kooperatif, menyamankan dan tidak ribet.

Karena dokumen dan sayarat masuk sudah di uruskan oleh Edlink sebelum ini maka Aqsha sudah bisa langsung masuk dan memulai sekolah di waktu yang dia inginkan. Bisa besok atau pekan depannya. Kami memilih pekan depan. Semoga dengan memulainya di hari Senin akan membawa semangat baru bagi Aqsha.

Yang juga noticable bagi saya adalah tentang serahgam sekolah. Seragam nya praktis hanya satu jenis dengan berbagai pilihan bentuk. Jadi tidak ada seragam hari senin, seragam hari selasa, seragam batik sekolah, batik bla bla, seragam muslim, seragam pramuka, seragam olah raga, tas seragam, sepatu seragam, kaus kaki seragam, buku seragam dan sebagainya. Pilihannya hanya pada mau baju lengan pendek atau lengan panjang, celana pendek atau celana panjang, jaket bomber atau sweater. Tas, sepatu topi, jas hujan ada ditawarkan namun tidak wajib untuk dibeli, anak bisa memakai yang sudah ia miliki atau membelinya di luar dengan harga yang lebih murah. Bahkan untuk celana pun, pihak sekolah menyebutkan bahwa kita bisa beli merek lain di luar yang harganya bisa lebih murah asalkan warna dan modelnya sama/mirip.
Masya Allah. Untuk saya yang sedang berhemat dengan beasiswa tunggal, kabar ini sangatlah merupakan anugrah yang luar biasa. Alhamdulillah.

Dan yang paling membuat haru adalah, uda sudah tidak muak-muak dan emosian jika membahas tentang sekolah. Hari ini pun kami berangkat ke sekolah dengan gembira di tengah rintik hujan yang sangat tidak kami duga. (Sebab sebelumnya hari paneh badongkang sampai lebih 20 an derajat C). DI sekolah, uda pun kooperatif, bergembira dan ceria. Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah.

Allah selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk segala hal. dan semua akan indah pada waktunya, insya Allah. Semoga kami menjadi keluarga dakwah yang senantiasa berproses untuk menjadi lebih baik dan penuh berkah. Aamiin YRA.

Semangat my PhD family. Semoga Ummy juga lulus beasiswa LPDP dan bisa memulai the next phase of her PhD beautiful journey.