Ramadhan 1445 H- 2024 M

Alhamdulillah ya Allah, Ramadhan kali ini kami lalui bersama di Benua Australia.
Dengan segala lika liku dan aktivitasnya.

Banyak cerita dibalik layar yang subhanallah semakin mendewasakan kami sekeluarga.

Dan berikut adalah beberapa dokumentasi yang bisa kami angkat ke depan layar kaca.

Oya ini kali pertama untuk Uda Aqsha dan Rasyid (dan juga Angel), untuk berpuasa di Luar negeri. Kami berpuasa di musim gugur. Jadi cuaca sudah mulai dingin. Jadwal puasanya pun lumayan lebih lama dibnandingkan dengan di Indonesia.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah Ramadhan kita dan kita menjadi hambaNya yang bertaqwa. dan semoga kita Allah perjumpakan kembali dengan Ramadhan tahun berikutnya. Aamiin YRA

The 4th month of our Oz Adventures: Buat ia terpesona dengan Rabbnya

Alhamdulillah telah selesai petualangan bulan keempat kami sekeluarga di belahan selatan bumi Allah ini.

Aku semakin tak kuasa membayangkan bagaimana nanti jika kembali ke hiruk pikukknya kehidupan di kota Padang.

Why???
ya karena disini kehidupan yang kujalani terlihat sangatlah seimbang dan penuh dengan keteraturan. Ini bukan tentang orang lain ataupun membandingkan kondisi negara serta masyarakatnya. Tidak… tentulah tidak. Saya sangat bersykur dengan pekerjaan saya sebagai dosen di tempat saya tercatat sebagai ASN.

Tapi ini tentang hari-hari ku dahulu dan hari-hari ku sekarang.

Dahulu, pagi-pagi sekali sudah berangkat dengan segala keriwehan antar anak, antar istri, macet dan kuliah pagi. Deadline tugas admin ini, itu, rapat nan tiada mengenal waktu. Segala deadline yang datang entah kapan dan selesai entah kapan. Sering sangat sampai di rumah itu senja hari dan bahkan mesti sholat maghrib dulu di kampus baru pulang. Pernah satu kalender hitam semua, tanpa ada tanggal merahnya.

Dibanding saat ini, hidup dengan lapang dan tenang (namanya juga off tugas dari tempat kerja). Hanya fokus pada riset (yang tentu saja puyeng nya juga minta ampun). Hari-hari diawali dengan menyaksikan posisi bocil2 yang tergantung dengan suasana cuaca. saat dingin, mereka akan melakok-lakok satu sama lain. Saat panas, mereka akan berjarak ujung ke ujung. Lalu diteruskan dengan usaha pembangunan mereka untuk sholat subuh. lalu sepanjang hari akan bertabur kehebohan dan keriuhan mereka. Dan ketika ke kampuspun, sangatlah rindu dan ingin segara pulang dan bergelut-gelut dengan mereka kembali.

Alhamdulillah, Allah beri kesempatan untuk menjadi abi yang hadir seutuhnya bagi mereka. Semoga ini adalah benih kebaikan yang kami tanam untuk perkembangan mereka hingga dewasa kelak. Ammiin.

Semoga bisa mengaturnya juga nanti ketika sudah kembali bekerja di Padang.

Ya.. bahkan, kalau AKu jadi Menteri Pendidikan nanti aku akan meniadakan agenda kerja dihari libur. dan tidak ada agenda pekerjaan di malam hari. Akan ada Aturan menteri tentang pelarangan dan sanksi bagi pimpinan yang melanggar atau mengganggu hari libur dan jam malam para dosen, tendik, guru dan karyawan terkait. Bisa nggak ya…

Kita lihat saja nanti. 😀

_____________________
Lika-liku menyuruh anak bujang sholat sangatlah nano-nano. Ada kalanya mereka sholat tanpa disuruh dan keduanya lengkap bacaannya. ada waktu mereka bersemangat berjamaah. Ada kalanya mereka berebutan untuk mengumandangkan iqomah. Namun, Ada kalanya harus bersitegang dulu untuk menyuruhnya sholat. Ada kalanya, si kecil sholat secepat kilat. Ada kalanya berwudhu menjadi momok saat musim dingin.

ya nano, nano.

namun ada hikmah yang mengingatkan ku. Bahwa semua itu adalah cerminan dari kedekatan kita orang tuanya dengan Allah SWT.

Maka dari itu saya sebagai orang tua harus introspeksi diri dan memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat-sholat saya. Insya Allah.
___________________

dan lagi, ternyata usia 0-6 tahun itu kita diutamakan untuk menanamkan aqidahnya terlebih dahulu. menumbuhkan keimanan mereka dan kecintaannya pada Allah SWT. Usia yang menjadi moment untuk mengukuhkan tentang tauhid kepada mereka. sehingga diusia 7 tahun nanti ia siap untuk disuruh dengan tegas dan disiplin untuk sholat.

Nah, kata sahabat IG, pada usia ini buatlah mereka terpesona dengan Rabbnya melalui alam semesta dan lingkungan yang ada disekitarnya.

Insya Allah belum terlambat.

Mari di bulan kelima ini kita fokus dengan tema membuat Rasyid dan Aqsha terpesona dengan rabbnya.
Bismillah.

Our first official visit for Uda Aqsha’s School in Melbourne

Salah satu syarat untuk mendapatkan visa keluarga untuk stay di Australia selama menemani kita study adalah ketika kita membawa anak usia sekolah minimal primary school, maka kita harus sudah mendaftarkan mereka untuk masuk sekolah dan mendapatkan persetujuan dari sekolah yang dituju Aturan persisnya mungkin berbeda untuk setiap State di Australia. Namun untuk di Melbourne, anak tersebut harus sudah di daftarkan ke sekolah.
Alhamdulillah untuk ini saya dibantu prosesnya oleh agen pendidikan saya yaitu Edlink Connext Padang (bu Diana dan tim). Walaupun baru mendapatkan konfirmasi eligible melalui email saja.

Saya juga deg deg an, karena setelah sampai di Melbourne, saya email pihak sekolah tidak ada balasan. Ternyata memang mereka sedang dalam masa libur sekolah.
Disini ternyata saat libur sekolah memang semua aktifitas di sekolah termasuk guru dan layanan sekolah juga libur.

Saat sekolah sudah mulai kembali, kami sekeluarga beranikan diri saja untuk datang langsung ke sekolah. Untuk saya yang overthinking person, ini sangat menyita energi. Tapi alhamdulillah, pihak sekolah sangat kooperatif, menyamankan dan tidak ribet.

Karena dokumen dan sayarat masuk sudah di uruskan oleh Edlink sebelum ini maka Aqsha sudah bisa langsung masuk dan memulai sekolah di waktu yang dia inginkan. Bisa besok atau pekan depannya. Kami memilih pekan depan. Semoga dengan memulainya di hari Senin akan membawa semangat baru bagi Aqsha.

Yang juga noticable bagi saya adalah tentang serahgam sekolah. Seragam nya praktis hanya satu jenis dengan berbagai pilihan bentuk. Jadi tidak ada seragam hari senin, seragam hari selasa, seragam batik sekolah, batik bla bla, seragam muslim, seragam pramuka, seragam olah raga, tas seragam, sepatu seragam, kaus kaki seragam, buku seragam dan sebagainya. Pilihannya hanya pada mau baju lengan pendek atau lengan panjang, celana pendek atau celana panjang, jaket bomber atau sweater. Tas, sepatu topi, jas hujan ada ditawarkan namun tidak wajib untuk dibeli, anak bisa memakai yang sudah ia miliki atau membelinya di luar dengan harga yang lebih murah. Bahkan untuk celana pun, pihak sekolah menyebutkan bahwa kita bisa beli merek lain di luar yang harganya bisa lebih murah asalkan warna dan modelnya sama/mirip.
Masya Allah. Untuk saya yang sedang berhemat dengan beasiswa tunggal, kabar ini sangatlah merupakan anugrah yang luar biasa. Alhamdulillah.

Dan yang paling membuat haru adalah, uda sudah tidak muak-muak dan emosian jika membahas tentang sekolah. Hari ini pun kami berangkat ke sekolah dengan gembira di tengah rintik hujan yang sangat tidak kami duga. (Sebab sebelumnya hari paneh badongkang sampai lebih 20 an derajat C). DI sekolah, uda pun kooperatif, bergembira dan ceria. Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah.

Allah selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk segala hal. dan semua akan indah pada waktunya, insya Allah. Semoga kami menjadi keluarga dakwah yang senantiasa berproses untuk menjadi lebih baik dan penuh berkah. Aamiin YRA.

Semangat my PhD family. Semoga Ummy juga lulus beasiswa LPDP dan bisa memulai the next phase of her PhD beautiful journey.

The first 2 weeks in Melbourne

Alhamdulillah

Tidak terasa akhirnya kami sekeluarga sampai di Melbourne.

Hanya kuasa Allah SWT sajalah yang mengizinkan kami sampai pada saat ini. Allahu Akbar.

Hari-hari pertama yang penuh adaptasi dan penuh nano nano serta drama-dramanya.

Bagi teman-teman yang melihat sampai di luar negeri dengan anak istri, lalu muncul dengan foto-foto estetik, yakinlah banyak cerita yang bahkan menguras energi dibalik semua itu.

Namun hal ini wajar. Terutama bagi yang punya anak yang masih kecil dan beranjak beaar.

Mereka akan bertanya mengapa harus kesini? Kapan pulang? Mereka akan mengkhawatirkan kucingnya, siapa yang akan memberi makan, semangkanya siapa yang akan menyiram, mobil bagaimana, teman-temannya bagaimana?

Belum lagi tentang sekolah di tempat yang baru yang ternyata tidak sekedar ” Ayo nak kita sekolah! “

No no nooo alfonso, it is more than that.

Ini belum termasuk drama BAK dan BAB (waterless style) Dilengkapi dengan iritasi kulit dan bibir pecah2 karena dingin (tapi tetap butuh perjuangan untuk memberi salep obat atau sekedar lipbalm) dan sakit gigi berlubang diterpa cuaca dingin. (Plus drama penyesuaian makan memakan)

Ah…. Everything sangatlah menyenangkan untuk dikenang.

Dan dipenghujung pekan kedua ini bocil-bocil sudah menyenandungkan lagu gembira tanpa mereka sadari.

Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah.

Uda Aqsha and Rasyid, khitan.

Alhamdulillah abi bisa balik ke Indonesia dalam rangka menjemput keluarga untuk diboyong ke Melbourne. Walau tetap dengan tagihan revisi dan janji meeting zoom dengan supervisors.

Perjalanan balik ke Padang ini pun punya sejarah dag dig dug yang panjang.

sampai detik-detik pembelian tiket pun penuh dengan teka-teki. Tak ada sebuah kepastian sampai menjelang hari-hari terakhir sebelum flight ke padang.

mulai dari rumah yang akhirnya di dapat 1 pekan sebelum pulang. Urusan rumah pun tak sesederhana transfer uang dan serah terima kunci. banyak prosedur dan tahap yang sebenarnya sederhana, namun bagi saya yang orang baru, introvert, overthinking, low ability in speaking informal convo dengan bule ini menjadi sebuah misi berat yang menyita energi terutama energi mental.

Ditambahlagi dengan jadwal bimbingan yang H-1 flight.
Namun alhamdulillah, akhirnya semua bisa dijalani. Alhamdulillah.
_____________________________
Sudah direncanakan untuk khitan anak-anak, namun entah kenapa Qadarullah, lupa, sampai kami sadar beberapa hari menjelang rencana keberangkatan ke melbourne.

Dengan menguatkan diri, serta tanpa ba bibu, tanpa penjelasan dan pengkondisian panjang lebar kepada anak-anak, kami bawa mereka pergi sunat.

Untung saja ada Ray, tetangga depan rumah, temannya anak-anak yang baru saja selesai khitan.
____________________________
satu-satunya pengkondisian yang abi lakukan kepada Uda terutama hanyalah:
” Uda adek, besok kita pergi sunat ya, kayak Ray” Titik. dan benar-benar titik.

Uda menunjukkan respon yang siap-siap untuk melakukan pertanyaan balik ini dan itu dan potensi penolakan. Untung saja abi tidak beri jeda waktu untuk ia mengelaborasi pikirannya. untung ada es krim, serta efek keseruan sebelumnhya mencoba hal baru terbang bersama PP padang-jakarta, kemudian main bareng di mall, dan lain-lain.

dannn “tjcuuusss….” mereka disunat.

semoga lekas pulihnya ya nak.
Aamiin YRA

Akhirnya Abimen berangkat merantau ke negeri Kangguru.

Sampai di Terminal 3 Bandara Soetta

My Dearest love

Aqsha and Rasyid.

Bismillahirrahmanirrahim.

Datanglah hari keberangkatan abi

Nunggu ambil bagasi.

Cerita tentang bagasi. Pesawat abi padang jakarta pakai garuda dikasih bagasi domestik 20 kg. Untuk bagasi internasional Qantas dikasi bagasi student 40 kg.

Nah di Bim setelah di timbang koper besar abi berat nya 27 kelebihan 7 kg. Mesti bayar deh sekitar 272.000. Nah harusnya bisa coba diurus ke garudanya sebelum keberangkatan, mana tabu bisa. Tapi untung ga kelebihan banyak sih. Sdh ditimbang dulu di rumah.

Menuju terminal 3 keberangkatan internasional. Setelah nyampe di lantai 1 dari padang. Kita naik ke lantai 2 dan tanya disana untuk keberangkatan internasional. Nanti akan diberi petunjuk oleh petugasnya.

_______

Akhirnya  datanglah hari H. 

Rasanya entah apalah…… 

Harus pergi meninggalkan orang-orang tersayang. 

Yg setelah “pengumuman jumat siang”, Ketidakpastian kapan Angel dan anak2 menyusul semakin perlu perjuangan lebih banyak lagi. (Tapi ane yakin insya Allah, Angel can manage to make it happen). 

Bagi uda Aqsho and Adek Rasyid, hari hari menjelang keberangkatan, mungkin terkesan biasa. Kecuali kunjungan kami ke trans studio mini yg 2 kali dalam sepekan. 

Entah mereka sadar atau tidak sang Abimennya sering menatap dalam wajah mereka. Karena dalam waktu berbulan kedepan, mungkin abimen belum dapat menatap langsung mereka. 

On the D-day morning, adek rasyid datang ke kamar saat ane sedang sibuk print2 berkas. Ia datang sambil membawa catur magnet dan berkata: ” Abi.. Main catur magnet yok! Tapi abi sedang kerja kerja ya..?, tak apa lah, adek main sama nenek aja dulu”

Degh…. Ya Allah. 

Maaf abi belum bisa main catur magnet pagi itu ya nak. Masih ada dokumen ygesti abi print, sebelum siap2 ke bandara. 

Semoga sehat selalu dan jadi anak sholeh ya sayang. 

____

Uda Aqsho makin ganteng. 

Ane sempatkan mengukur berat badan dan tinggi badam mereka. 

Data collection: 13 Feb 2023

Shalahuddin Alaqsha Rifandi 7 th. 

Berat badan: 20 kg. 

Tinggi badan: 121cm.

Rasyid Alfatih Rifandi 4 th

Berat badan: 13,5 kg

Tinggi badan: 100 cm

Ronal Rifandi 34 th

Berat badan: 80 kg. 

Yosi Laila Rahmi

(Ga sempat nimbang, Angel lagi riweh nyetrikain baju ane and nyiapin keberangkatan ke Bim). 

Ramadhan 1443 H. Cerita puasa penuh hari Uda Aqsha bermula tahun ini

Alhamdulillah.
Allah anugrahkan ramadhan tahun ini kepada keluarga kecil kami.
Alhamdulillah pandemi sudah “berakhir” sepertinya.
Tidak ada lagi info tentang update jumlah pasien covid, tidak ada lagi pelarangan ibadah berjamaah di masjid. Senangnya.
Walau tentu prokes senantiasa dihimbau untuk ditegakkan.

#UdaAqsha
Setiap Ramadhan punya cerita uniqnya sendiri.
Ramadhan kali ini adalah ramadhan pertama bagi Uda Aqsha selamat sekolah TK di Adzkia.

Dan subhanallohnya, Uda ikut berpuasa bersama kami.

Mulai Ibadah sahur sampai ibadah Tarawih dan Witir (semoga ramdhan berikutnya bisa ikut juga ibadah Itikaf bareng Abi ya nak).

Alhamdulillah puasa Uda pun langsung penuh hari. Abi memang berencana untuk tidak memasukkan materi “puasa anak-anak, puasa setengah hari” kedalam kurikulum tentang puasa di keluarga ini. Anak-anak sedari awal harus disampaikan bahwa puasa itu dari waktu subuh masuk sampai waktu maghrib datang.

Nah apakah uda dipaksa puasa sampai full 30 hari?????

Tentu tidak, sebagai anak-anak ia kadang mengalami fase tergoda, terutama saat adek tanpa tedeng aling-aling pamer makan memakan dihadapan Uda, makin dilarang makin dibuatnya. Atau tergoda karena faktor teman-teman sepermainan dikomplek yang tidak berpuasa atau puasa setengah hari.

Namun Abi bilang, yang boleh tidak berpuasa adalah ibu-ibu hamil dan menyusui, kakek nenek tua renta yang bertongkat-tongkat dan ga kuat puasa, anak-anak (dalam hal ini uda menganggap dirinya udah besar, jadi anak-anak dinisbatkannya pada adek bayi-bayi sejenis rasyid, ismail, ara, azizah dkk), orang dalam perjalanan jauh, dan orang yang sedang sakit. Khusus untuk bagian terakhir, sedikit abi beri keterangan lebih lanjut, “Nah Uda kalo sakit perutnya lapar, ga bisa nahan maka boleh berbuka, karena masih uda-uda”. Dipenjelasan itu lah ada ruang logis untuk Uda berbuka puasa jika ia lapar.

Lucunya (ga lucu-lucu amat juga sih), sebelum penjelasan itu, dikala pertama kali uda batal puasanya, ia sempat sekuat tenaga menahan lapranya, sampai gemetar dan nangis kata Ummy. Uda bilang ga mau berbuka nanti abi marah. ( 😀 😀 😀 ) upsss….

Namun problem solved sejak diberi penjelasan tersebut. Overall, Alhamdulillah. Mantap Uda. Abi proud of you so much.

#UdaRasyid

Banyak cerita lainnya tentang Uda di Ramdhan kali ini, namun tak kalah banyak juga sebenarnya tentang Uda Rasyid (hmmm harus dibiasakan nih, karena dia malah ga suka sama tetangga yang punya anak lebih kecil dari Rasyid, memanggil Rasyid dengan panggilan Uda Rasyid). ” Ini bukan Udaa, ini Adek, Adek Rasyiiid niii”. 😀 😀

Adek belum puasa karena masih 3 tahun. Ini diulang-ulangnya.

walau ga mau dibilang masih kecil.

kadang-kadang ia bilang ia ikut puasa, padahal habis makan dan minum. “adek puasa aja lagi sekayang”. itu katanya saat dibilang klo makanan ini untuk berbuka orang yang berpuasa.

Momen paling heboh bagi adek adalah saat berbuka puasa. Lebih heboh pula dari orang yang berpuasa. dan ini godaan terberat bagi Uda yang menanti detik-detik berbuka dihadapan makanan-makanan kesukaannya yang sudah terhidang. Si Uda Rasyid ini enak-enak saja makan duluan.

#AoM

Ummy tetap jadi sosok yang keren dan kuat. Bisa tetap melakukan segala aktifitas kantornya di rumah (kecuali yang memang mengharuskan ke kampus) sembari menghadapi hiruk pikuk rumah yang riuh rendah oleh dua bocil itu. Klo abi mah di rumah, kagak bisa melakukan pekerjaan kantor dalam kehebohan itu.

Ummy juga penyemangat penjaga ritme Abi dalam beraktifitas. Kalau ndak bakal kerja-kerja-kerja terus.

Ummy yang membuat hal-hal standar ramadhan kami dapat tetap terlaksana.
1. Alhamdulillah keluarga kecil kami sempat buka puasa diluar rumah 1 kali. (Ini pun mendadak, awalnya nterancam tak ada karena abidot yang supersibuk).

2. Alhamdulillah belanja rutin mingguan untuk keperluan masak terlaksana (walau ada yg off karena hari sabtu minggu abi masih dinas)

3. Alhamdulillah kami ada 1 kali pergi belanja pabukoan sore-sore di pasa pabukoan dakek rumah.

4. Alhamdulillah kami ada pergi membelikan baju rayo anak-anak.

yang belum adalah pergi tarawih bersama paket lengkap dan itikaf. Semoga ramadhan berikutnya bisa, Ammiin YRA.

#Abimen

😀

Uniqnya Ramadhan kali ini bagi abi adalah padatnya agenda pekerjaan. (Biasanya padat juga sih). Tapi untuk Ramdhan kali ini, sangat-sangat padat. Agenda yang menyita banyak waktu dan tenaga. Ya Tahun ini abi diamanahi sebagai pengawas Ujian seleksi masuk PPG, selain itu abi juga diamanahi untuk mengikuti pelatihan intensif IELTS, disaat yang sama, revisi perbaikan SAR ASIIN prodi juga mendesak, dan juga hasil review dari AIP terkait prosiding ICM2E juga mendesak untuk dituntaskan, Kegiatan pengabdian POP juga dilaksanakan disalah satu weekend.

Kegiatan ujian seleksi PPG yang jadwal sesi nya sangat lah padat, hampir full dalam satu minggu itu ada sesinya, 3 minggu berturut-turut, termasuk sabtu dan minggu. lelah, namun alhamdulillah honornya lumayan untuk menambah-nambah THR.

Dilema memang, antara waktu dan uang. 😀

Untung ada ummy, hingga tetap bisa atur waktu untuk family time. Alhamdulillah, syukran ya sayang. Walau beliau sampai menggunakan teknik ngambek ala-ala. 😀 😀

Alhamdulillah, di Ramadhan ini tepatnya 23 April Abi audiensi zoom dengan calon supervisor dari Melbourne Uni. Pengalaman berharga, walau hasilnya masih belum. Banyak revisi terkait proposal.
Alhamdulillah, abi juga koresponden kembali dengan calon supervisor lama abi dari Deakin. Alhamdulillah, beliau masih berkenan untuk jadi calon supervisor. Untuk current IELTS yang masih 6.5 beliau hubungkan dengan perwakilan Deakin Uni di Indonesia untuk test DUELI. Alhamdulillah tes DUELI writing nya sudah dilaksanakan 25 april yang lalu. Doakan lulus dan sukses untuk tes DUELI Speaking nya.

Alhamdulillah Abi belum lulus Penelitian dan pengabdian PNBP UNP (Ummy yang lulus, selamat ya Sayang). Alhamdulillah abi lulus tahap 1 calon assesor peserta PPG (satu-satunya tahap ini dari jurusan Abi, cool). Alhamdulillah Abi juga sudah mulai Itikaf, walau terlambat. Semoga bisa sampai tuntas.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

__________
karena terlalu lelah, abi mau ambil “cuti” saja rasanya. Ya biasanya kan lebaran di Payakumbuh. Itu penuh dengan agenda ini itu kunjung sana-sini. Abi mendambakan lebaran abi sebelum menikah. Ya lebaran yang = liburan. Liburan dalam kamus abi adalah not doing anything, not thinking about anything. Just laying down at home. 😀 😀

Apa lebaran kali ini abi istirahat di Padang saja kali ya. Nanti pas jemput ummy dan anak-anak saja ke Payakumbuhnya. 😀

_________
Ada dilema baru juga tentang rencana studi kami. Ummy sedang tahap defer loa dan beasiswa malaysianya. Abi kurang respects sama kampus yang dituju di malaysia, aplikasi abi ga direspon dengan layak. Untuk ukuran orang yang pernah merasakan layanan prima kampus eropa, sungguh kecewa dengan layanan mereka. Jadi patah semangat untuk kemalaysia (minimal untuk saat ini). Maka abi semangat nyari peluang untuk ke Australia. Masalahnya saat ini Ielts nya begitu tinggi untuk Ummy kejar bersambil dengan seabrek aktifitas dan pekerjaannya.

__________

Ah kita berusaha dan berdoa saja, insya Allah ada solusi terbaik

____________________
Ya Allah luluskanla kami untuk segera S3 di Australia bersama. Aamiin YRA.

Padang, 27 Ramadhan 1443 H

Abimen

Mutabaah Yaumiah 20 hari pertama Ramadhan Uda Aqsha