Rasyidku, 5 Tahun sudah

Alhamdulillah 29 Januari 2024 ini ia genap berusia 5 tahun. Anak bujang kami nan kedua.

Tidak terasa ia sudah besar dan sehari setelah hari miladnya ini, ia akan memulai fullday school. Kelas 0 di SD Negeri Noble Park, Melbourne Australia.

Beberapa hari menjelang hari sekolah ini, kami di rumah sudah membiasakan cerita tentang sekolah dan sekolah dan sekolah kepadanya. Seisi rumah kooperatif untuk mempersiapkan sang pangeran mungil memulai hari-hari sekolahnya.

Sebagai seorang Abimen yang overthinking, pikiran galau berkecamuk dikepalaku. Yaah.. inilah minusku, sifat yang overthinking. Bukan, bukan tidak yakin akan kuasa Allah SWT. AKu yakin dan sangat yakin dengan itu. Tapi sebelum semua berlalu, aku memikirkannya dengan bersangatan. Walau kadang yang tampak di luar adalah easy easy easy ala manusia matematika.
Aku berpikir, bagaimana jika nanti Rasyid tidak bisa berinteraksi dengan anak-anak lain ataupun gurunya karena ia belum bisa berbahasa Inggris. Bagaimana caranya hidup di kelas dari jam 9 pagi sampai dengan jam 15.30 sore tanpa ada orang yang ia bisa ajak bicara bahasa Indonesia. Bagaimana jika ia nanti mau BAK ataupun BAB. Bagaimana jika ia mau minum sedangkan ia susah membuka botol minumnya. Bagaimana jika ia bosan dan mengantuk. Bagaimana jika ia sakit perut. Bagaimana jika ia digigit semut… Dan bagaimana bagaimana lainnya.

Ah ronallll, please deh.


Angelpun sering mengingatkan ku bahwa Allah itu sesuai dengan persangkaan hambaNya. Maka pikirkan saja lah yang baik-baik.
Itu selalu petuah Angel sang Ibu Negara kepadaku.

Ya… I am absolutely beriman dengan hal tersebut.
Tapi lagi lagi, pikiran logis, realistis, matematisku selalu berkata bahwa petanyaan-pertanyaan bagaimana di atas adalah sesuatu yang wajar dan logis. Toh itu semua hanya ada di pikiranku. Yang dengan begitu aku senantiasa menadah tangan menundukkan Qalbu, memohon perlindungan sang Maha Melindungi untuk putra kecilku nan sudah mulai sekolah itu.


Alhamdulillah, proses sekolah Rasyid berjalan mulus, nyaris tanpa drama. Ya awal sekolah yang Nirdrama.
Tanpa penolakan, tanpa energi yang besar untuk menjelaskan dan membujuk rayunya untuk sekolah. CUkup dengan berkata, “Masya Allah anak abi udah besar, udah mulai sekolah, semangat ya Nak…”
Dan iapun senang dan bersekolah dengan gembira.
Nampak wajah puas dan bangganya telah memakai seragam dan bangun serta bersiap serta berangkat sekolah layaknya sang Uda.

Laksana derajatnya sudah naik, dari adek-adek ingusan ke level abang-abang berseragam. Masya Allah Tabarakallah.
___

dan ternyata memang selalu saja ada jalan dan kemudahan.
Alhamdulillah, Angel punya kenalan wali murid yang sekelas dengan Rasyid, orang Indonesia yang telah menjadi warga sini, anaknya sudah banyak yang pernah bersekolah di SD tersebut. wali murid nan senior lah hitungannhya. Nah satu anaknya mulai kelas prep satu kelas dengan Rasyid. Ibuk ini juga ramah dan pengayom. Sehingga Angel punya teman terkait sekolah anak dan bertanya ini dan itu.

Dan Alhamdulillah lagi, Rasyid punyab guru-guru yang sangat antusias dan ramah (semua guru disni seperti ini kayanya). Menurut cerita ANgel, ia sangat klop dengan guru Rasyid yang ini. Setiap ketemu Rasyid saat masa orientasi sampai masa awal sekolah ini, guru tersebut selalu menyapa Rasyid dengan antusias dan dengan raut wajah dan mata berbinar-binar laksana melihat oppa oppa korea (mungil).
Dan Alhamdulillah lagi salah satu guru Rasyid (Kelas ini punya 2 guru) merupakan guru keturunan China Malaysia, yang artinya bisa juga berbahasa Malaysia. Sehingga Rasyid bisa saja berbicara bahasa Indonesia dengannya.
Lagi lagi, sesungguhnya dalam setiap kesulitan ada kemudahan.
Dan rencana Allah itu begitu Indah dan terbaik yang telah disiapkanNya untuk kita.

Tinggal kita berusaha maksimal dan mendekatkan diri kepadanya.


Intermezo

_lancar amat ngetiknya bro, coba klo ngetik terkait research kaya gini kecepatannya, kan mantap tu_

Hehe, alhamdulillah satu fase sudah selesai tadi pagi. Dokumen etik telah diserahkan ke Kepala Sekolah School of Education untuk ditandatangani.

Jika sudah beliau ttd, bisa disubmit segera ke Komite Etik fakultas.
Dan fase berikutnya pun dimulai. semoga tak banyak revisi, dan semoga ada keajaiban, langsung ACC. AAMIIN YRA.

Springvale Library

7 Februari 2024

5 jam 14 menit ba’da submit dokumen etik ke kepala Sekolah Education, Deakin University

The 4th month of our Oz Adventures: Buat ia terpesona dengan Rabbnya

Alhamdulillah telah selesai petualangan bulan keempat kami sekeluarga di belahan selatan bumi Allah ini.

Aku semakin tak kuasa membayangkan bagaimana nanti jika kembali ke hiruk pikukknya kehidupan di kota Padang.

Why???
ya karena disini kehidupan yang kujalani terlihat sangatlah seimbang dan penuh dengan keteraturan. Ini bukan tentang orang lain ataupun membandingkan kondisi negara serta masyarakatnya. Tidak… tentulah tidak. Saya sangat bersykur dengan pekerjaan saya sebagai dosen di tempat saya tercatat sebagai ASN.

Tapi ini tentang hari-hari ku dahulu dan hari-hari ku sekarang.

Dahulu, pagi-pagi sekali sudah berangkat dengan segala keriwehan antar anak, antar istri, macet dan kuliah pagi. Deadline tugas admin ini, itu, rapat nan tiada mengenal waktu. Segala deadline yang datang entah kapan dan selesai entah kapan. Sering sangat sampai di rumah itu senja hari dan bahkan mesti sholat maghrib dulu di kampus baru pulang. Pernah satu kalender hitam semua, tanpa ada tanggal merahnya.

Dibanding saat ini, hidup dengan lapang dan tenang (namanya juga off tugas dari tempat kerja). Hanya fokus pada riset (yang tentu saja puyeng nya juga minta ampun). Hari-hari diawali dengan menyaksikan posisi bocil2 yang tergantung dengan suasana cuaca. saat dingin, mereka akan melakok-lakok satu sama lain. Saat panas, mereka akan berjarak ujung ke ujung. Lalu diteruskan dengan usaha pembangunan mereka untuk sholat subuh. lalu sepanjang hari akan bertabur kehebohan dan keriuhan mereka. Dan ketika ke kampuspun, sangatlah rindu dan ingin segara pulang dan bergelut-gelut dengan mereka kembali.

Alhamdulillah, Allah beri kesempatan untuk menjadi abi yang hadir seutuhnya bagi mereka. Semoga ini adalah benih kebaikan yang kami tanam untuk perkembangan mereka hingga dewasa kelak. Ammiin.

Semoga bisa mengaturnya juga nanti ketika sudah kembali bekerja di Padang.

Ya.. bahkan, kalau AKu jadi Menteri Pendidikan nanti aku akan meniadakan agenda kerja dihari libur. dan tidak ada agenda pekerjaan di malam hari. Akan ada Aturan menteri tentang pelarangan dan sanksi bagi pimpinan yang melanggar atau mengganggu hari libur dan jam malam para dosen, tendik, guru dan karyawan terkait. Bisa nggak ya…

Kita lihat saja nanti. 😀

_____________________
Lika-liku menyuruh anak bujang sholat sangatlah nano-nano. Ada kalanya mereka sholat tanpa disuruh dan keduanya lengkap bacaannya. ada waktu mereka bersemangat berjamaah. Ada kalanya mereka berebutan untuk mengumandangkan iqomah. Namun, Ada kalanya harus bersitegang dulu untuk menyuruhnya sholat. Ada kalanya, si kecil sholat secepat kilat. Ada kalanya berwudhu menjadi momok saat musim dingin.

ya nano, nano.

namun ada hikmah yang mengingatkan ku. Bahwa semua itu adalah cerminan dari kedekatan kita orang tuanya dengan Allah SWT.

Maka dari itu saya sebagai orang tua harus introspeksi diri dan memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat-sholat saya. Insya Allah.
___________________

dan lagi, ternyata usia 0-6 tahun itu kita diutamakan untuk menanamkan aqidahnya terlebih dahulu. menumbuhkan keimanan mereka dan kecintaannya pada Allah SWT. Usia yang menjadi moment untuk mengukuhkan tentang tauhid kepada mereka. sehingga diusia 7 tahun nanti ia siap untuk disuruh dengan tegas dan disiplin untuk sholat.

Nah, kata sahabat IG, pada usia ini buatlah mereka terpesona dengan Rabbnya melalui alam semesta dan lingkungan yang ada disekitarnya.

Insya Allah belum terlambat.

Mari di bulan kelima ini kita fokus dengan tema membuat Rasyid dan Aqsha terpesona dengan rabbnya.
Bismillah.

The 3rd month of our OZ adventures: Qtime and penguatan untuk menjadi agen pemudah urusan orang lain

Alhamdulillah, 14 Desember yang lalu menandakan purnanya bulan ketiga kami sekeluarga di Melbourne Australia.

Syukur nan tiada henti.
Segala lika-liku yang dilalui semoga bernilai ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Orang-orang seperti kami, yang walau sudah di negeri bule, tetap saja butuh effort lebih jika harus berkomunikasi dengan orang sini, terlebih lagi aksen english yang mereka pakai juga Masya Allah. 😀

Tak jarang kami mesti “uu aa uu aa”, dan tertawa bersama berempat ketika sudah selesai menjalani komunikasi tersebut.

Anak sulungku yang ganteng dan soleh. Ia mungkin tidak mewarisi sisi pemalu berkomunikasi yang abinya miliki. Sehingga tak jarang ia duluan antusias menyapa temannya dari jauh saat tak sengaja terlihat di pagi hari berangkat sekolah. Ia juga tak segan melambaikan tangan dan berteriak di lorong-lorong rak Coles menyapa temannya yang ia temui. Walau aku tahu ada hambatan bahasa di antara mereka. Ia juga tak malu menyapa gurunya dari balik pagar sekolah saat ia lihat sang guru sedang memarkir mobil di seberang pagar. Ia pun selalu bersorak mengucap good morning pada bapak penjaga zebra cross di depan sekolahnya. (dan aku tahu, level bahasa inggrisnya masih pada rentang uu aa uu aa).


Jangan tanya aku……
Aku senantiasa mencoba memilih untuk tak banyak berinteraksi dengan orang lain. Selain bahasa Inggrisku yang pas-pas an, aku juga tak tahu harus berbincang apa dengan mereka :D. Bahkan sedapat mungkin aku berharap tak berpapasan dengan mereka di jalanan. Yaa.. itu lah seorang ronal rifandi yang introvert. Namun anehnya, semua orang seolah menolak jika aku melabeli diriku dengan istilah itu. Mulai dari adik-adik TU di jurusan sampai Guru besar di departemen tempatku bekerja menyampaikan Objection nya. Termasuk juga kolega dari institusi lain yang aku pernah berinteraksi disana. Mereka menolak bahwa aku seorang introvert. antah lah….

alhamdulillah, pertolongan Allah ada pada waktu yang tepat dan sudah diaturNya sedemikian rupa. Tinggal kita sebagai hamba harusnya malu dengajn sedikitnya ibadah dan banyaknya kelalaian. Ampuni kami ya Rabb. Izinkan kami untuk memperbaiki diri dan terus mendekat kepadaMu.

Beberapa kisah untuk diingat, misalnya cerita kami mencari tempat untuk cek kesehatan rohani. Tiba-tiba saja Allah beri jalan sehingga kami dapat melakukannya secara online dan resmi. Dahulu rasanya tidak ada gambaran bahwa tes ini bisa dilakukan online. Kemudian untuk surat keterangan jasmani, setelah menelpon sana-sini dan salah terus dan tak ngerti apa yang diomongkan resepsionisnya, kami dapat bantuan dari orang baik yang memperkenalkan kami dengan Dokter indonesia yang buka praktek disini. Alhamdulillah dapat relasi baru dan pengurusan surat berjalan dengan lancar.
Kami juga dapat titik terang tentang proses penyembuhan cedera lutut Angel, insya Allah senin depan kami akan konsul kembali. Sekali lagi, terimakasih banyak orang-orang baik. Maka aku ingin cam kan pada diriku, istriku dan anak cucuku, pesan yang selalu ditanamkan oleh orang tua kami: ” Jangan mempersulit hidup orang lain, senantiasa berusahalah membantu memudahkan urusan mereka”

ya… semampu kita, semaksimal yang kita bisa, jadi lah orang yang melapangkan hidup orang lain. jika tak bisa, maka minimal jangan menjadi orang yang mempersulitnya.
Insya Allah.

Kisah lain datang sebagaimana telah ku tuliskan disini: https://ajoronal.blogspot.com/2023/12/uda-aqshas-improvement.html tentang improvement dari anak bujang sulungku.
_____
oya ada pelajaran berharga yang aku sebagai orang tua diingatkan oleh anak sulungku.
Suatu saat pada bulan ini, kami terlambat berangkat ke sekolah:
Abimen: Ayo Aqsha, cepat jalannya, kita udah terlambat nih. Gimana lagi ni? (aku bergegas dengan terburu-buru dan memasang wajah khawatir)
Uda Aqsha: Ya bi, gimana lagi Bi. Namanya juga hidup bi (dengan wajah penuh ketabahan)

masya Allah.

terimakasih nak.
Bukankah memang kami tidak ada berniat untuk terlambat. Aku dan Angel senantiasa berusaha untuk mempersiapkan segalanya dengan waktu yang cepat.

Belum lagi durasi tidur yang konsisten berkurang sebab, Jadwal maghrib setengah sembilan malam, isya jam setengah 11 an kurang, dan seringnya tidur lebih larut dari itu. Sedangkan subuh lebih awal lagi dari biasanya. Seperti terpantau di bawah ini.

Tapi, nama nya juga hidup. Tidak bisa kita mengatur semau kita. Jadi caranya adalah mendekat dan memohon kepada Sang Maha Pengatur segalanya dan tawakkallah dengan segala rencana terbaik dari Allah SWT.

—————
Dan tak kalah uniqnya adalah Rasyidku yang makin pintar dan soleh.
Ia makin gemoy dan lucu. Pertanyaan-pertanyaan nya yang banyak dan uniq tentang banyak hal, yang sering membuat kami orang tuanya memikirkan bagaimana menjawabnya dengan baik dan benar.

Ia pun mulai menunjukkan bakat turunan dari Abi sebagai mesin pemakan segala. Hampir semua jenis masakan ummy lalu saja olehnya. alhamdulillah.

Dan subhanallahnya, Ia sudah mau tidur memelukku tanpa harus ke ummynya. Ya diantara kami, Rasyid adalah yang paling sensistif dan ‘jual mahal’. Ia adalah Ultimate Ummy lover. Aju kadang meraih posisi paling akhir bahkan dibelakang si Tom dan Si Ayana dalam list kesayangan Rasyid.
Tapi alhamdulillah akhir-akhir ini, aku menjadi orang yang dicari ketika bangun tidur, orang yang ditunggu untuk tidur bersamanya dan menjadi tempat bakaluak dipangku ketika dingin.

sungguh kenikmatan yang luar biasa bisa naik level dalam list kesayangan Rasyid 😀

——
dan overall,
Semua kesyukuran ini begitu sempurna bersamamu mydearest AoM.
Semoga sehat dan penuh berkah selalu.

Semangat pengurusan Tubelnya ya.
dan juga selamat dapat PK online akhirnya. alhamdulillah.
Kami (terutama aku) mulai belajar untuk memusingkan sesuatu pada waktunya. Ya seperti jadwal PK ini. Sebelum ini kami tak tahu akan bagaimana, apakah akan ada PK online atau tidak. Namun pada saatnya tiba, Allah berikan jalan terbaik yang penuh dengan kejutan istimewa.

Alhamdulillah.

dan tak terasa, beberapa hari lagi tahun berganti. Siap untuk menjadi lebih baik di 2024 insya Allah

Uda Aqsha and Rasyid, khitan.

Alhamdulillah abi bisa balik ke Indonesia dalam rangka menjemput keluarga untuk diboyong ke Melbourne. Walau tetap dengan tagihan revisi dan janji meeting zoom dengan supervisors.

Perjalanan balik ke Padang ini pun punya sejarah dag dig dug yang panjang.

sampai detik-detik pembelian tiket pun penuh dengan teka-teki. Tak ada sebuah kepastian sampai menjelang hari-hari terakhir sebelum flight ke padang.

mulai dari rumah yang akhirnya di dapat 1 pekan sebelum pulang. Urusan rumah pun tak sesederhana transfer uang dan serah terima kunci. banyak prosedur dan tahap yang sebenarnya sederhana, namun bagi saya yang orang baru, introvert, overthinking, low ability in speaking informal convo dengan bule ini menjadi sebuah misi berat yang menyita energi terutama energi mental.

Ditambahlagi dengan jadwal bimbingan yang H-1 flight.
Namun alhamdulillah, akhirnya semua bisa dijalani. Alhamdulillah.
_____________________________
Sudah direncanakan untuk khitan anak-anak, namun entah kenapa Qadarullah, lupa, sampai kami sadar beberapa hari menjelang rencana keberangkatan ke melbourne.

Dengan menguatkan diri, serta tanpa ba bibu, tanpa penjelasan dan pengkondisian panjang lebar kepada anak-anak, kami bawa mereka pergi sunat.

Untung saja ada Ray, tetangga depan rumah, temannya anak-anak yang baru saja selesai khitan.
____________________________
satu-satunya pengkondisian yang abi lakukan kepada Uda terutama hanyalah:
” Uda adek, besok kita pergi sunat ya, kayak Ray” Titik. dan benar-benar titik.

Uda menunjukkan respon yang siap-siap untuk melakukan pertanyaan balik ini dan itu dan potensi penolakan. Untung saja abi tidak beri jeda waktu untuk ia mengelaborasi pikirannya. untung ada es krim, serta efek keseruan sebelumnhya mencoba hal baru terbang bersama PP padang-jakarta, kemudian main bareng di mall, dan lain-lain.

dannn “tjcuuusss….” mereka disunat.

semoga lekas pulihnya ya nak.
Aamiin YRA

Bulan berganti. Welcome March 2023 #PhDJourney

My dearest love Aqsha dan Rasyid.

Alhamdulillah kurang lebih dua pekan telah berlalu, sejak abi meninggalkan Ranah Minang untuk berjihad menuntut ilmu, menapaki jalan juang kami orang tuamu sebagai laskar ilmy.


Dua pekan yang berat dan menantang untuk kita sekeluarga.
Abi yakin tidak hanya abi yang sedang beradaptasi di Bumi Allah, Melbourne ini.
Ummy dan ananda juga tentu beradaptasi dengan perubahan drastis yang sekejap mata.
Semoga ALLAH bantu perjuangan kita ini ya Nak. Dan terbukti memanglah demikian.

Selalu saja ada orang-orang baik yang Allah kirimkan untuk kita. Abi menjadi saksi untuk semua itu.

Tidak mudah memang, dan pasti lah lelah. Tapi Alhamdulillah, kita masih bisa saling tersenyum dan bercanda bahagia dibalik layar kaca.

Terimakasih ya Nak, untuk segala keceriaan dan keberadaanmu.
Semoga sehat dan penuh barokah selalu.
—–

Oya Uda dan Adek, tahu nggak, selama disini, Abi baru satu kali makan nasi. itu pun karena pemberian orang baik saat baru nyampe dan kelaparan.

Bukan karena gak ada, tapi karena mau diet dan sehat sebab berat badan abi sudah melebihi batas idealnya. Ternyata bisa kok dan tidak ada masalah. Awalnya ini juga berat, perut abi kadang bunyi-bunyi, walaupun sudah makan roti ataupun kentang. tapi lama-kelamaan sudah terbiasa, dan lipatan di pinggang Abi mulai berkurang.

Oya kemudian ABi disini juga terbiasa jalan, awalnya karena ga ada kartu tiket. eh tapi kemudian keterusan dan keasikan. rata-rata minimal abi jalan 1 jam lebih satu hari. Dan ternyata juga bisa dan tak apa-apa. Di hari-hari pertama pegal sekali, dan ada rasa mau kram kaki. Abi pun sudah beli hot cream untuk pijat. Tapi alhamdulillah sampai saat ini hot cream itu belum kepake kok.

Nah dari dua hal itu abi mau sampaikan, kadang pada saatnya, kita bisa menyesuaikan kok dengan keadaan. Allah itu Maha Tahu dan Maha Kuasa, sehingga semua bisa karena izinNya.

Jadi Abi yakin Ummy bakal bisa juga kok insya Allah, serta Uda dan Adek serta nenek bisa ABi bawa ke Melbourne ini. Segera.

______
Oya kendala terberat abi saat ini adalah speaking.
Abi masih strugle untuk speaking.

Apalagi speaking sehari-hari. sehingga Abi banyak menghabiskan waktu sendiri diperpustakaan. dan sangat minim berinteraksi dengan orang lain, kecuali seperlunya saja.

Hmmmm…. awalnya abi pusing memikirkan itu. Tapi kemudian Abi berdamai dengan diri Abi. Bahwa memang ABi tak bisa semuanya sempurna. Abi menerima bahwa abi cenderung menyendiri daripada harus beramah tamah dengan orang lain berbahasa Inggris.
Beramah-tamah basa basi nya saja abi malas dan tak biasa, apalagi harus pula dengan bahasa Inggris. 😀 😀

____
Tentu, Abi akan belajar untuk speaking. Tapi juga akan tetap menikmati prosesnya, walau mungkin harus berlangsung lama.
______
Doakan ya Nak, abi ketemu sama saudara seperjuangan dalam Taqwa dan Iman di sini. Saat ini baru temu online sih.
_____
Rencananya Sabtu dan ahad ini ada mabit. Semoga Allah mudahkan Abi untuk berjumpa dengan ikhwah yang seiring dan sejalan dalam ketaqwaan.
______
Bentar lagi ramadhan. Semoga Allah berkahi kita di bulan sya’ban ini dan Allah sampaikan kita ke bulan Ramadhan yang penuh berkah. Aamiin YRA

Love you.

Salam cinta dari Melbourne untuk
Ummy, Aqsha, Rasyid dan Keluarga besar kita di Indonesia

Akhirnya Abimen berangkat merantau ke negeri Kangguru.

Sampai di Terminal 3 Bandara Soetta

My Dearest love

Aqsha and Rasyid.

Bismillahirrahmanirrahim.

Datanglah hari keberangkatan abi

Nunggu ambil bagasi.

Cerita tentang bagasi. Pesawat abi padang jakarta pakai garuda dikasih bagasi domestik 20 kg. Untuk bagasi internasional Qantas dikasi bagasi student 40 kg.

Nah di Bim setelah di timbang koper besar abi berat nya 27 kelebihan 7 kg. Mesti bayar deh sekitar 272.000. Nah harusnya bisa coba diurus ke garudanya sebelum keberangkatan, mana tabu bisa. Tapi untung ga kelebihan banyak sih. Sdh ditimbang dulu di rumah.

Menuju terminal 3 keberangkatan internasional. Setelah nyampe di lantai 1 dari padang. Kita naik ke lantai 2 dan tanya disana untuk keberangkatan internasional. Nanti akan diberi petunjuk oleh petugasnya.

_______

Akhirnya  datanglah hari H. 

Rasanya entah apalah…… 

Harus pergi meninggalkan orang-orang tersayang. 

Yg setelah “pengumuman jumat siang”, Ketidakpastian kapan Angel dan anak2 menyusul semakin perlu perjuangan lebih banyak lagi. (Tapi ane yakin insya Allah, Angel can manage to make it happen). 

Bagi uda Aqsho and Adek Rasyid, hari hari menjelang keberangkatan, mungkin terkesan biasa. Kecuali kunjungan kami ke trans studio mini yg 2 kali dalam sepekan. 

Entah mereka sadar atau tidak sang Abimennya sering menatap dalam wajah mereka. Karena dalam waktu berbulan kedepan, mungkin abimen belum dapat menatap langsung mereka. 

On the D-day morning, adek rasyid datang ke kamar saat ane sedang sibuk print2 berkas. Ia datang sambil membawa catur magnet dan berkata: ” Abi.. Main catur magnet yok! Tapi abi sedang kerja kerja ya..?, tak apa lah, adek main sama nenek aja dulu”

Degh…. Ya Allah. 

Maaf abi belum bisa main catur magnet pagi itu ya nak. Masih ada dokumen ygesti abi print, sebelum siap2 ke bandara. 

Semoga sehat selalu dan jadi anak sholeh ya sayang. 

____

Uda Aqsho makin ganteng. 

Ane sempatkan mengukur berat badan dan tinggi badam mereka. 

Data collection: 13 Feb 2023

Shalahuddin Alaqsha Rifandi 7 th. 

Berat badan: 20 kg. 

Tinggi badan: 121cm.

Rasyid Alfatih Rifandi 4 th

Berat badan: 13,5 kg

Tinggi badan: 100 cm

Ronal Rifandi 34 th

Berat badan: 80 kg. 

Yosi Laila Rahmi

(Ga sempat nimbang, Angel lagi riweh nyetrikain baju ane and nyiapin keberangkatan ke Bim).