The 3rd month of our OZ adventures: Qtime and penguatan untuk menjadi agen pemudah urusan orang lain

Alhamdulillah, 14 Desember yang lalu menandakan purnanya bulan ketiga kami sekeluarga di Melbourne Australia.

Syukur nan tiada henti.
Segala lika-liku yang dilalui semoga bernilai ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Orang-orang seperti kami, yang walau sudah di negeri bule, tetap saja butuh effort lebih jika harus berkomunikasi dengan orang sini, terlebih lagi aksen english yang mereka pakai juga Masya Allah. 😀

Tak jarang kami mesti “uu aa uu aa”, dan tertawa bersama berempat ketika sudah selesai menjalani komunikasi tersebut.

Anak sulungku yang ganteng dan soleh. Ia mungkin tidak mewarisi sisi pemalu berkomunikasi yang abinya miliki. Sehingga tak jarang ia duluan antusias menyapa temannya dari jauh saat tak sengaja terlihat di pagi hari berangkat sekolah. Ia juga tak segan melambaikan tangan dan berteriak di lorong-lorong rak Coles menyapa temannya yang ia temui. Walau aku tahu ada hambatan bahasa di antara mereka. Ia juga tak malu menyapa gurunya dari balik pagar sekolah saat ia lihat sang guru sedang memarkir mobil di seberang pagar. Ia pun selalu bersorak mengucap good morning pada bapak penjaga zebra cross di depan sekolahnya. (dan aku tahu, level bahasa inggrisnya masih pada rentang uu aa uu aa).


Jangan tanya aku……
Aku senantiasa mencoba memilih untuk tak banyak berinteraksi dengan orang lain. Selain bahasa Inggrisku yang pas-pas an, aku juga tak tahu harus berbincang apa dengan mereka :D. Bahkan sedapat mungkin aku berharap tak berpapasan dengan mereka di jalanan. Yaa.. itu lah seorang ronal rifandi yang introvert. Namun anehnya, semua orang seolah menolak jika aku melabeli diriku dengan istilah itu. Mulai dari adik-adik TU di jurusan sampai Guru besar di departemen tempatku bekerja menyampaikan Objection nya. Termasuk juga kolega dari institusi lain yang aku pernah berinteraksi disana. Mereka menolak bahwa aku seorang introvert. antah lah….

alhamdulillah, pertolongan Allah ada pada waktu yang tepat dan sudah diaturNya sedemikian rupa. Tinggal kita sebagai hamba harusnya malu dengajn sedikitnya ibadah dan banyaknya kelalaian. Ampuni kami ya Rabb. Izinkan kami untuk memperbaiki diri dan terus mendekat kepadaMu.

Beberapa kisah untuk diingat, misalnya cerita kami mencari tempat untuk cek kesehatan rohani. Tiba-tiba saja Allah beri jalan sehingga kami dapat melakukannya secara online dan resmi. Dahulu rasanya tidak ada gambaran bahwa tes ini bisa dilakukan online. Kemudian untuk surat keterangan jasmani, setelah menelpon sana-sini dan salah terus dan tak ngerti apa yang diomongkan resepsionisnya, kami dapat bantuan dari orang baik yang memperkenalkan kami dengan Dokter indonesia yang buka praktek disini. Alhamdulillah dapat relasi baru dan pengurusan surat berjalan dengan lancar.
Kami juga dapat titik terang tentang proses penyembuhan cedera lutut Angel, insya Allah senin depan kami akan konsul kembali. Sekali lagi, terimakasih banyak orang-orang baik. Maka aku ingin cam kan pada diriku, istriku dan anak cucuku, pesan yang selalu ditanamkan oleh orang tua kami: ” Jangan mempersulit hidup orang lain, senantiasa berusahalah membantu memudahkan urusan mereka”

ya… semampu kita, semaksimal yang kita bisa, jadi lah orang yang melapangkan hidup orang lain. jika tak bisa, maka minimal jangan menjadi orang yang mempersulitnya.
Insya Allah.

Kisah lain datang sebagaimana telah ku tuliskan disini: https://ajoronal.blogspot.com/2023/12/uda-aqshas-improvement.html tentang improvement dari anak bujang sulungku.
_____
oya ada pelajaran berharga yang aku sebagai orang tua diingatkan oleh anak sulungku.
Suatu saat pada bulan ini, kami terlambat berangkat ke sekolah:
Abimen: Ayo Aqsha, cepat jalannya, kita udah terlambat nih. Gimana lagi ni? (aku bergegas dengan terburu-buru dan memasang wajah khawatir)
Uda Aqsha: Ya bi, gimana lagi Bi. Namanya juga hidup bi (dengan wajah penuh ketabahan)

masya Allah.

terimakasih nak.
Bukankah memang kami tidak ada berniat untuk terlambat. Aku dan Angel senantiasa berusaha untuk mempersiapkan segalanya dengan waktu yang cepat.

Belum lagi durasi tidur yang konsisten berkurang sebab, Jadwal maghrib setengah sembilan malam, isya jam setengah 11 an kurang, dan seringnya tidur lebih larut dari itu. Sedangkan subuh lebih awal lagi dari biasanya. Seperti terpantau di bawah ini.

Tapi, nama nya juga hidup. Tidak bisa kita mengatur semau kita. Jadi caranya adalah mendekat dan memohon kepada Sang Maha Pengatur segalanya dan tawakkallah dengan segala rencana terbaik dari Allah SWT.

—————
Dan tak kalah uniqnya adalah Rasyidku yang makin pintar dan soleh.
Ia makin gemoy dan lucu. Pertanyaan-pertanyaan nya yang banyak dan uniq tentang banyak hal, yang sering membuat kami orang tuanya memikirkan bagaimana menjawabnya dengan baik dan benar.

Ia pun mulai menunjukkan bakat turunan dari Abi sebagai mesin pemakan segala. Hampir semua jenis masakan ummy lalu saja olehnya. alhamdulillah.

Dan subhanallahnya, Ia sudah mau tidur memelukku tanpa harus ke ummynya. Ya diantara kami, Rasyid adalah yang paling sensistif dan ‘jual mahal’. Ia adalah Ultimate Ummy lover. Aju kadang meraih posisi paling akhir bahkan dibelakang si Tom dan Si Ayana dalam list kesayangan Rasyid.
Tapi alhamdulillah akhir-akhir ini, aku menjadi orang yang dicari ketika bangun tidur, orang yang ditunggu untuk tidur bersamanya dan menjadi tempat bakaluak dipangku ketika dingin.

sungguh kenikmatan yang luar biasa bisa naik level dalam list kesayangan Rasyid 😀

——
dan overall,
Semua kesyukuran ini begitu sempurna bersamamu mydearest AoM.
Semoga sehat dan penuh berkah selalu.

Semangat pengurusan Tubelnya ya.
dan juga selamat dapat PK online akhirnya. alhamdulillah.
Kami (terutama aku) mulai belajar untuk memusingkan sesuatu pada waktunya. Ya seperti jadwal PK ini. Sebelum ini kami tak tahu akan bagaimana, apakah akan ada PK online atau tidak. Namun pada saatnya tiba, Allah berikan jalan terbaik yang penuh dengan kejutan istimewa.

Alhamdulillah.

dan tak terasa, beberapa hari lagi tahun berganti. Siap untuk menjadi lebih baik di 2024 insya Allah

Leave a comment